Oleh-oleh Liburan
Debur ombak menepi, menghapus jejak kaki yang kutorehkan lalu. Anyir bau samudra menggelitik hidungku yang terbiasa dengan gas hitam kendaraan. Sungguh indah luas bumi ciptaan Tuhan, terbentang seluas mata memandang. Aku terpaku menatap biru laut dan langit yang menyatu. Sesekali camar ramai bersahutan, berbincang menyampaikan pesan. Kulanjutkan langkahku. Sosok anggun berpayung dedaunan rimbun menyita pandangku. Tertunduk khusyuk pada buku dalam pangkuan. Ku dekati dia dalam diam. Kuhentikan langkah menciptakan jarak aku dengannya, tak kulanjutkan. Ku ikuti dia, duduk diam di bawah dedaunan, tapi tak menyimak lautan. Wajahnya mengalihkanku. Tangannya bergerak gesit, memindahkan lukisan alam pada lembaran di pangkuan. Kapan nelayan nun jauh di sana. Kuda yang sedang riang berlarian di tepian menarik keretanya, nampak indah pada potret arsir yang dia buat. "Detail sekali, bahkan pak kusir pun dia pindahkan dengan teliti," kagumku mengalir tak tertahankan. Sesekali dia m