Nikmatnya Kesederhanaan

"Lapar ... Bu, lauknya habis ya?" tanyaku sambil menatap meja makan yang kosong.

"Iya, di kulkas ada ikan. Goreng saja sebentar,"sahut ibu dari dalam kamarnya.

Kubuka kulkas, melihat ikan yang disarankan ibu. "Ah, sedang tidak ingin makan ikan, goreng telur saja deh," pikirku sambil mengambil telur putih, telur ayam kampung yang pasti baru diambil ibu dari kandang di samping rumah. Ibu memang memelihara ayam, lumayan katanya, kalau-kalau ingin makan ayam tinggal potong.

Asyik memerhatikan isi kulkas, plastik berisi bumbu pecel menarik perhatianku. Makan telur goreng sama bumbu pecel akan lebih nikmat.
Sambil menggoreng telur, tiba-tiba aku teringat. Di pojok teras rumah ada beberapa polybag yang tak lama lalu diisi dengan bibit sawi oleh bapak.
Langsung saja aku menengok ke teras rumah. Senyum langsung mengembang di wajahku.

"Aha! Sudah bisa dipanen. Alhamdulillah, bisa dipakai teman makan nih!"

Langsung saja, aku petik beberapa lembar daun sawi itu. Cukup untukku seorang, karena bapak dan ibu sudah makan tadi.

Kucuci bersih dan kurebus sebentar. Kusandingkan dengan telur goreng lalu kusiram dengan bumbu pecel. Ah ... Nikmat nikmatnya.
Nikmat Tuhan manakah yang ingin kau dustakan?

Lauk alami yang kudapatkan di sekitar rumah, walaupun bukan aku sendiri yang menanam dan memeliharanya. Ah, aku akan lebih rajin lagi membantu ibu bapak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Blogger Profesional bersama ODOP Blogger Squad

Ganti Domain Blog-mu jadi .com dengan Mudah

Beri Makan Kucingmu dengan satu klik dari Handphonemu dengan Bardi Smart Pet Feeder!