Rindu di Tengah Hujan



Jalanan ini sudah tak seperti dulu, segalanya sudah berubah kecuali ingatanku tentangmu. Kamu tiba-tiba datang mengulurkan payung padaku. Aku hanya tertegun dan bertanya-tanya apa maumu.

"Kenapa kamu tak pulang, malah duduk di sini?" tanyamu.

Aku hanya acuh saja tak menanggapimu, namun kamu tak beranjak pergi dan memilih duduk denganku di trotoar.
Kamu tak berhenti bercerita, sekadar ingin menemaniku melepas sepiku. Aku ingat, dulu sempat merasa malu, bagaimana tidak, payung kuningmu itu menarik setiap mata menatap kita. Tapi kamu acuh, cuek saja.

Berulang kali aku memintamu untuk pulang. Tapi kamu tetep kukuh tak beranjak, alasanmu jalanan becek. Hujannya deras sekali saat itu. Aku tersenyum geli mengingat tingkahmu.

Yang paling membuatku heran, setiap yang kamu pandang bisa kamu jelmakan menjadi kelakar, padahal aku belum mengenalmu saat itu, tapi aku merasa nyaman.

Ah aku merasa rindu. Bolehkah rasa ini Yaa Rabb.
Aku merindukan dia, di bawah gerimis hujanMu.
Sebaiknya aku segera melanjutkan perjalanan, sebelum seluruh kenangan ini menyedotku dalam khayalan panjang.
Aku berlari menerobos gerimis yang penuh dengan bayangan wajahmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Blogger Profesional bersama ODOP Blogger Squad

Ganti Domain Blog-mu jadi .com dengan Mudah

Beri Makan Kucingmu dengan satu klik dari Handphonemu dengan Bardi Smart Pet Feeder!