Kamu yang Kini Telah Dewasa


Detik di mana bumi bahagia bersamanya, tersenyum merayakan kehadiranmu yang telah dinanti-nantinya. Matahari bersinar lebih terang berharap kelak kau akan menjadi sinar baginya. Burung-burung berceloteh mengabarkan pada dunia bahwa doa sang wanita telah dikabulkan. Hari pertama, kamu berada di rahimnya. Tempat teraman dan ternyaman bagimu sang pendatang baru di dunia, ringkih dan lemah.

Masa bergulir, detik tak pernah melambat. Payah dirasakannya, lelah tiada terkira. Lantunan merdu tilawah terus diperdengarkan padamu. Sembilan kali bulan purnama, tak pernah sedikitpun desah lelah terdengar oleh alam. Hanya syukur yang terdengar oleh mereka. Walau harus dilaluinya pintu kematian, hanya kamu yang dipikiran. Hingga jerit pertamamu, lantunan alhamdulillah menggetarkan dunia.


Bulan bersinar terang, dengkur terdengar tenang. Tapi tak untuknya, dengan mata setengah terpejam dibuainya kau dalam pelukan. Nina bobok diputar berulang-ulang, lelahnya telah terasah, hanya kamu yang dipikiran.

Dunianya berguncang, bibirmu terbata memanggilnya mama. Sorak membahana mengiringi langkah kecilmu yang lugu. Seragam mungil dan nyanyian pertama semua terekam dalam memori.

Kini bumi dan isinya menjadi saksi, anak lelaki kini telah menggetarkan arsy dengan janjinya. Diiringi renai air mata di wajah ayunya. Kamu telah bersanding dengannya, hanya satu pesannya ingatlah memori tentang kau dengannya. Jangan hapus dia, jangan sisihkan dirinya, dia yang setia sejak sebelum kamu menghirup oksigen pertamamu. Ijinkan aku tetap menjadi wanita pertamamu, harapnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Blogger Profesional bersama ODOP Blogger Squad

Ganti Domain Blog-mu jadi .com dengan Mudah

Beri Makan Kucingmu dengan satu klik dari Handphonemu dengan Bardi Smart Pet Feeder!