Mekar dalam Simpang Part 1

 Part 1


Siang hari ini, matahari di Kota Malang bersinar dengan terang diiringi dengan angin yang setia berhembus membelai daun di pepohonan tepi jalan. Udara yang sejuk menyemangati setiap insan yang sedang sibuk dengan dunianya masing-masing. Termasuk Rania, gadis manis yang tengah fokus membaca sebuah novel di taman sekolah yang rindang. Tak takut seragam abu-abunya akan kotor, Rania duduk selonjor beralaskan rerumputan taman, bersender pada batang pohon. Sesekali bibirnya mengulas senyum, tak jarang juga terkikik kecil. Sepertinya novel yang dibacanya sangat menyenangkan, membawanya masuk ke dunia lain hingga tak disadarinya seorang anak laki-laki sudah duduk di sampingnya, memperhatikan tingkah Rania sedari tadi. Nampaknya anak lelaki ini tak ingin mengganggu Rania yang sedang asyik, ikut bersender pada batang pohon lalu memejamkan matanya.

Selesai membaca satu bab Rania kembali ke dunia nyata, hatinya mencelos saat menatap ke samping dan mendapati anak lelaki sedang tertidur pulas. “Sudah berapa lama dia berada di sini ?” pikir Rania.

“Zak …” ujar Rania sambil menepuk pundak anak lelaki tadi. Namun yang dipanggil bergeming.
“Zaky, bangun zak!” ulangnya sambil menggoyangkan pundak lelaki yang dipanggil Zaky tadi.
Zaky menggeliat, mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Senyum simpul tergambar di wajahnya sembari menatap Rania.
“Sudah selesai bacanya?” tanyanya.
“Maaf  ya nggak tahu kamu datang, kamu bukannya nyadarin aku malah tidur,” jawab Rania dengan mimik wajah bersalah.
“Nggak apa-apa Rania, aku kan yang sudah bikin kamu menunggu lama karena ada briefing buat lomba.”
“Iya sih, lagipula kamu sudah kelas tiga, masih aja ikut lomba-lomba.”
“Biar mudah kan kalau cari beasiswa kuliah. Yuk deh, pulang sekarang atau mau makan dulu,” jawab Zaky sambil tersenyum manis.

“Iya deh, langsung pulang aja. Sudah sore, nanti ibu bingung lagi anaknya yang cantik ini kok belum pulang-pulang, nanti kamu difitnah nyulik aku gimana,” jawab Rania usil mengiyakan Zaky. Rania tidak pernah bisa tidak mengalah pada lelaki jangkung  manis yang sudah menjadi kekasihnya semenjak kelas dua sma ini. Sifatnya yang sabar dan menenangkan selalu membuat hati Rania luluh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Blogger Profesional bersama ODOP Blogger Squad

Ganti Domain Blog-mu jadi .com dengan Mudah

Beri Makan Kucingmu dengan satu klik dari Handphonemu dengan Bardi Smart Pet Feeder!